Followers

Sunday, November 15, 2009

Hadis Berkaitan Hari Qiamat

Bismillahirrahmanirrahim...

Allah berfirman..Dan ketika ditiup sangkakala maka matilah semua yang dilangit dan bumi kecuali yang dikehendaki Allah, kemudian ditiup lagi, tiba-tiba mereka bangun dan melihat. (Surah Azzumar : 68).

Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Allah Taala melipat langit-langit pada hari kiamat, kemudian menggenggam langit-langit itu dengan tangan kanan-Nya, lalu berfirman: Akulah Raja! Manakah orang-orang penguasa yang suka menindas? Manakah orang-orang yang sombong? Kemudian Dia melipat bumi dengan tangan kiri-Nya, lalu berfirman: Akulah Raja! Manakah orang-orang penguasa yang suka menindas? Manakah orang-orang yang sombong? Sahih Muslim

dalam Hadis lain, riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata:

Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat, manusia dikumpulkan di tengah padang berwarna putih agak kemerahan seperti roti panggang di mana tidak ada bangunan tempat tinggal bagi seorang pun.


Sebenarnya banyak lagi ayat-ayat al quran dan hadis-hadis yang menggambarkan tentang hari kiamat ni.

Marilah kita renungkan hadis-hadis di bawah ini sebagai pengajaran...

Abul-Laits dengan sanadnya meriwayatkan dari Aisyah r.a. berkata: "Saya tanya kepada Rasullullah s.a.w., Apakah yang cinta itu ingat pada kekasihnya pada hari kiamat?" Jawab Rasullullah s.a.w.: "Adapun di tiga tempat (masa) maka tidak ingat iaitu ketika ditimbang amal sehingga diketahui apakah ringan atau berat, ketika menerima lembaran catatan amal (suhuf) sehingga ia terima imma dari kanan atau dari kiri dan ketika keluar dari neraka ular naga lalu mengepung mereka dan berkata "Aku diserahi tiga macam: Orang mempersekutukan Allah s.w.t. dengan lain Tuhan, dan orang yang kejam, penentang, zalim dan orang yang tidak percaya pada hari kiamat (hisab), maka diringkus semua orang-orang yang tersebut itu lalu dilemparkan semuanya dalam neraka jahannam, dan diatas neraka jahannam itu ada jambatan yang lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari pedang, sedang dikanan kirinya bantolan dan duri-duri, sedang orang-orang yang berjalan diatasnya ada yang bagaikan kilat, dan bagaikan angin kencang, maka ada yang selamat, dan ada yang luka terkena bantolan duri, dan ada yang terjerumus muka kedalam neraka."

Abul-Laits juga telah meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasullullah s.a.w. bersabda:


"Ketika Allah s.w.t. telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah s.w.t. menjadikan sangkakala dan diserahkan kepada Malaikat Israfil, maka ia meletakkannya dimulutnya melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintahkan.
" Saya bertanya: "Ya Rasullullah, apakah shur (sangkakala) itu?" Jawab Rasullullah s.a.w.: "Bagaikan tanduk dari cahaya." Saya bertanya lagi: "Bagaimana besarnya?" Rasullullah s.a.w. menjawab: "Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutuskanku sebagai Nabi s.a.w. besar bulatannya itu seluas langit dengan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali iaitu pertama Nafkhatul faza' (untuk menakutkan), Nafkhatus sa'aq (untuk mematikan) dan Nafkhatul ba'ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan)."


Mereka yang dikecualikan itu ialah roh orang-orang yang mati syahid, Jibrail, Mika'il, Israfil dan Hamalatul arsyi serta Malaikatmaut, sehingga ketika ditanya oleh Allah s.w.t: "Siapakah yang masih tinggal dari makhlukKu?" Padahal Allah s.w.t. lebih mengetahui.

Jawab Malaikatmaut: "Ya Tuhan, Engkau yang hidup, yang tidak mati, tinggal malaikat Jibril, Mika'il, Israfil, Hamalatul arsyi dan aku." Maka Allah s.w.t. menyuruh Malaikatmaut mencabut roh mereka.

Riwayat Muhammad bin Ka'ab dari seorang dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Kemudian Allah s.w.t. berfirman: "Harus mati Jibril, Mika'il, Israfil dan juga Hamalatul arsyi." Kemudian Allah s.w.t. bertanya: "Hai Malaikulmaut, siapakah yang masih tinggal dari makhlukKu?" Jawab Malaikulmaut: "Engkau Dzat yang hidup yang tidak akan mati, tinggal hambamu yang lemah, Malikulmaut." Firman Allah s.w.t.: " Hai Malaikulmaut, tidakkah kau mendengar firmanKu: "kullu nafsin dza'iqatul maut. (Yang bererti) Tiap makhlukKu, Aku jadikan engkau untuk tugasmu itu, dan kini matilah engkau." Maka matilah Malaikulmaut diperintah mencabut nyawanya sendiri, maka ia sendiri, tiba-tiba ia menjerit, yang andaikata waktu itu makhluk lain masih hidup nescaya mereka semua akan mati kerana jeritan Malaikulmaut itu, lalu ia berkata: "Andaikan saya mengetahui bahawa pencabutan roh itu seberat ini nescaya aku akan lebih lunak ketika mencabut roh-roh orang mukmin." Kemudian matilah Malaikulmaut dan tiada tinggal satupun dari makhluk Allah s.w.t.

Kemudian Allah s.w.t. berfirman kepada dunia yang rendah ini: "Dimanakah raja-raja dan putera-putera raja, dimanakah raksasa-raksasa dan putera-putera raksasa yang makan rezekiKu tetapi menyembah lainKu." Kemudian Allah s.w.t. berfirman: "Limanil mulkil yaum? Lillahilwahidil qahhar." (Yang bermaksud) Siapakah yang mempunyai hak milik pada hari ini?. Pertanyaan ini tidak ada yang menjawab, maka Allah s.w.t. sendiri menjawab: "hanya bagi Allah yang tunggal dan memaksa segala sesuatu."

Kemudian Allah s.w.t. menyuruh langit menurunkan hujan bagaikan air mani lelaki selama empat puluh hari, sehingga air telah mengenang diatas segala sesuatu setinggi hasta, maka Allah s.w.t. menumbuhkan makhluk bagaikan tumbuhnya sayur-sayuran sehingga sempurna kerangka badannya sebagaimana semula dahulu, kemudian Allah s.w.t. menyuruh (berseru): "Hiduplah hai Israfil dan Hamalatularsyi." Maka hiduplah mereka. Lalu Allah s.w.t. menyuruh Israfil meletakkan sangkakala dimulutnya, lalu Allah s.w.t. menyuruh Israfil meniupnya untuk membangkitkan, maka keluarlah roh-roh bagaikan lebah telah memenuhi angkasa antara langit dan bumi, lalu masuklah roh itu kedalam jasad didalam hidung, maka bumi mengeluarkan mereka.

Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Saya pertama orang yang keluar dari bumi." Dalam lain hadis: "Sesungguhnya Allah s.w.t. jika telah jika telah menghidupkan Malaikat Jibrail, Mika'il, Israfil, maka mereka pergi kekubur Nabi Muhammad s.a.w. membawa buraq dan perhiasan-perhiasan syurga, maka terbuka bumi untuk Baginda Rasulullah s.a.w. dan ketika melihat Jibril segera bertanya: "Ya Jibril, bagaimana ummatku? (Apakah yang diperbuat oleh Allah s.w.t. terhadap ummatku?) Jawab Jibril: "Terimalah khabar gembira, kerana kau pertama yang kuluar dari bumi." Kemudian Allah s.w.t. menyuruh Israfil meniup sangkakala, tiba-tiba serentak mereka bangkit melihat keadaan.

Abu Hurairah r.a meriwayatkan: "Maka keluarlah mereka dari kubur mereka dalam keadaan telanjang bulat, menuju kepada Tuhan mereka , kemudian berhenti disuatu tempat selama 70 tahun, Allah s.w.t. membiarkan mereka, tidak melihat atau memutuskan keadaan mereka, mereka menangis sehingga habis air mat, dan mengeluarkan darah dan peluh sehingga banjir sampai kemulut, kemusian mereka dipanggil ke Mahsyar, mereka keburu-buruan menuju panggilan itu, maka apabila telah berkumpul semua makhluk, jin, manusia dan lain-lainnya, tiba-tiba terdengar suara yang keras dari langit, maka terbuka langit dunia dan turun daripadanya sepenuh penduduk bumi dari para Malaikat, dan mereka langsung berbaris, lalu bertanya: "Apakah ada diantara kamu yang membawa perintah Tuhan untuk hidab?" Dijawab: "Tidak ada." Kemudian turun ahli langit kedua dan berbaris pula, kemudian turun prnduduk langit ketiga, dan seterusnya sampai langit ketujuh, masing-masing berlipat dari yang sebelumnya dan semua Malaikat itu melindungi penduduk bumi."

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Sesungguhnya Allah s.w.t. akan menyuruh langit dunia maka terbelah dan mengeluarkan semua Malaikat yang ada didalamnya, maka turun semuanya dan mengepung bumi dengan apa yang ada dibumi, kemudian langit kedua dengan isinya, kemudian yang ketiga dengan isinya, kemudian keempat dengan isinya, kemudian kelima dengan isinya, kemudian keenam dengan isinya sehinggalah merupakan tujuh barisan Malaikat, setengahnya dikepung oleh setangahnya, sehingga penduduk jika pergi kemana sahaja mereka mendapati tujuh berisan Malaikat itu seperti mana firman Allah s.w.t.: "Ya ma'syaral jinni wal insi inis tatha' tum an tanfudzu min aqtharissamawati wal ardhi fan fudzu la tanfudzuna illa bisulthan." (Yang bermaksud) "Hai para jin dan manusia jika kamu dapat menembus langit dan bumi, maka silakan menembusnya. Dan kamu tidak akan menembusnya kecuali dengan kekuatan."

Abu Hurairah r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: Allah s.w.t. telah berfirman: "Hai para jin dan manusia, aku nasihatkan kepadamu, sesungguhnya yang tercatat dalam lebaran hanya amalmu sendiri, kerana itu siapa yang mendapatkan didalamnya kebaikan, hendaklah mengucapkan : Alhamdulillah dan siapa yang mendapat lain dari itu, maka jangan menyalahkan yang lain kecuali dirinya sendiri. Kemudian Allah menyuruh jahannam, maka keluar daripadanya binatang yang panjang mengkilat gelap lalu berkata-kata. Maka Allah berfirman:

Tidak Aku telah berpesan kepadamu: Jangan menyembah syaitan, sesungguhnya ia musuhmu yang nyata-nyata. Dan sembahlah Aku. Inilah jalan yang lurus. Dan ia telah menyesatkan ummat-ummat yang banyak dari kamu. Apakah kamu tidak berakal (berfikir) dan menyedarinya. Inilah neraka jahannam yang telah diancamkan (Peringatan) kepadamu. Masuklah kamu kini, oleh sebab kekafiranmu."

Maka pada saat itu bertekuk lutut tiap-tiap ummat, sebagaimana firman Allah s.w.t.: "Wa tara kulla ummatin jatsiyatan kullu ummatin tud'a ila kitabiha." (Yang bermaksud) Disini kamu melihat tiap-tiap ummat (orang) bertekuk lutut, tiap ummat dipanggil untuk menerima suratan amalnya." Lalu Allah s.w.t. memutuskan pada semua makhlukNya. Dan antara binatang-binatang buas atau ternak, sehingga kambing-kambing yang tidak bertanduk diberi hak membalas kambing yang bertanduk, kemudian diperintahkan menjadi tanah semua binatang-binatang itu. Dan disaat itu orang kafir berkata: "Aduh sekiranya aku .menjadi tanah." Kemudian Allah s.w.t. memutuskan antara semua hambaNya.


Sudah cukupkah amalan kita untuk menghadapi dunia yang penuh dengan fitnah dan hasutan syaitan, dunia akhir zaman ini..?

Allahuakbar!! wallahua'lam

Sunday, November 8, 2009

Ragam Manusia Menyembah Allah


Allah adalah tuhan bagi orang Islam yang wajib disembah. KepadaNya sahaja tempat kita meminta dan bermohon. Sebagaimana ucapan kita sebanyak 17 kali sehari semalam di dalam bacaan Al-Fatihah yang berbunyi ايك نعبد واياك نستعين .. Ertinya, Kepada Engkau kami menyembah dan kepada engkau kami bermohon pertolongan..

Manakala Allah pula adalah nama bagi tuhan yang bersifat dengan sifat-sifat kesempurnaan dan memiliki nama – nama yang terbaik yang dipanggil الاسماء الحسنى maksudnya, nama Allah melambangkan sifatnya yang sempurna. Demikian juga sifat Allah yang sempurna, berkait rapat dengan namaNya yang sempurna.


Nama Allah adalah nama tuhan yang teragung sekali berbanding dengan nama-namaNya yang lain. Dari konsep bahasanya, perkataan Allah diambil daripada perkataan Ilaah yang membawa maksud Tuhan dalam erti kata umum. Manakala Allah pula adalah nama khusus, bagi tuhan. Yang pasti Ada dan bersifat dengan sifat- sifat kesempurnaan . Dalam erti kata lain, kita katakan Allah itu adalah Tuhan Yang Terkaya ( maknanya tidak berhajat atau memerlukan kepada sesuatu ) dan berhajatnya setiap makhluk hanya kepada Allah yang Esa.

Berbagai ragam manusia dalam mengenal Allah swt dan beribadat kepadanya. Kesemua ragam manusia ini didedahkan Allah melalui kitab sucinya, di dalam beberapa ayat al-Quranul Karim. Walaupun pelbagai agama di atas muka bumi ini, namun semuanya mengiktiraf Allah swt sebagai tuhan yang wajib disembah.

Sebagaimana firmanNya

ولان سالتهم من خلق السماوات والارض ليقولن الله

Ertinya, Jika kamu bertanya kepada orang kafir, siapakah yang menjadikan langit dan bumi nescaya mereka menjawab Allah. Surah Al- Luqman 25.


Namun demikian, sebahagiannya menyembah Allah tidak dengan cara yang diredhai Allah, iaitu dengan mengambil tuhan- tuhan selain daripada Allah swt sebagai sekutunya. Para penyembah berhala contohnya, mengambil berhala sebagai perantaraan kepada Allah. Allah menghikayatkan pegangan golongan kufar ini dengan firmannya ; ويعبدون من دون الله ما لا ينفعهم ولا ييضرهم

Ertinya, Mereka menyembah selain Allah sesuatu yang tidak memberi menfaat kepada mereka dan tidak memudaratkan mereka – al furqan, 55


Manakala sebahagian yang lain pula, golongan kufar ini menjadikan golongan ahli kitab mereka seperti tuhan yang wajib disembah. Sekalipun mereka tidak menyembah dan sujud kepada pendita dan ahli-ahli kitab mereka. Namun demikian, sikap mereka mengikut dan mentaati para pendita secara membabi – buta biarpun para pendita menyuruh mereka membuat maksiat dan mengharamkan yang halal mereka taatinya sepertilah mentaati perintah tuhan yang sebenar. Firman Alah swt

اتخذوا احبارهم ورهبانهم اربابا من دون الله والمسيح ابن مريم وما امروا الا لييعبدوا الها واحدا لا اله الاهو سبحانه عما يشركون- التوبة 31

Ertinya: Mereka menjadikan orang- orang alim mereka dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan juga mempertuhankan Nabi Isa, putera Maryam. Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, Maha Suci Allah daripada apa yang mereka sekutukan. At-Taubah, 31

Manakala sebahagian yang lain pula menjadikan nafsu sebagai tuhan, yang dizahirkan nafsu tersebut melalui wang ringgit, pangkat dan kemasyhuran sebagai sembahan, selain daripada Allah swt. Golongan tersebut sanggup melakukan perbuatan membunuh, merompak, dan berbagai bentuk jenayah untuk mencapai keinginan nafsu serakah mereka itu. Allah Taala membongkar golongan yang mengambil nafsu sebagai tuhan, dengan fimannya,

ارايت من اتخذ الهه هواه افانت تكون عليه وكيل-

الفرقان 43


Ertinya, Adakah engkau tidak melihat, mereka yang mengambil hawa nafsunya sebagai tuhan ? Maka adakah kamu dapat menjadi pemelihara ke atasnya ? .

Manakala sebahagian yang lain pula menyembah Allah tidak berdasarkan keyakinan yang sejati . Golongan ini ialah mereka yang menzahirkan Islam, tetapi pada hakikatnya batin mereka tidak percaya dan menolak Islam. Mereka hanya menerima Islam jika ada unsur- unsur yang boleh meguntungkan dan menfaatkan bagi mereka sahaja.

Jika ada sesuatu dalam Islam yang bagi mereka merugikan dunia mereka atau menyusahkan kehidupan mereka, maka mereka akan mencari jalan untuk melepaskan diri.


Golongan ini telah wujud sejak daripada zaman Rasulullah saw lagi. Ianya akan wujud hinggalah ke akhir zaman. Maka berhati-hatilah, musuh yang diseumpamakan api di dalam sekam ini, gunting di dalam lipatan sentiasa bersikap sinis dan tidak yakin dengan Islam.


Firman Allah swt dalam membongkar isi hati yang membusuk bagi golongan tersebut ialah ,

ومن الناس من يعبد الله على حرف فان اصابه خير اطمان به وان اصابته فتنة انقلب على وجهه خسر الدنياو الاخرة ذالك هو الخسران المبين- الحج 11

Ertinya, Dan sebahagian manusia, ada yang menyembah Allah dengan berada ditepi ( tidak yakin ) maka jika dia beroleh kejayaan, tetaplah ia dalam keadaan itu , dan jika dia ditimpa oleh suatu bencana, berpalinglah ia ke belakang ( yakni menjauhkan diri daripada Islam dan penganutnya ) Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata . Al-Hajj, 11

Dan sebahagian yang lain pula mereka yang mengaku Islam, tetapi dalam masa yang sama melawani dan tidak mentaati ketentuan Allah dan Rasul. Golongan inilah yang dinyatakan Allah dengan firmannya و من الناس من يجادل فى الله بغير علم ولا هدى ولا كتاب مبين

Ertinya, Sebahagian daripada manusia itu, mereka yang menyembah Allah tanpa ilmu dan tanpa petunjuk, yakni guru-guru dan tanpa panduan kitab yang benar..

Benar sungguhlah apa yang diperkatakan di dalam firman Allah Taala di atas. Ramai umat Islam yang tidak kenal Islam, tidak tahu membaca Al- Fatihah, apatah lagi mengetahui masaalah- masaalah agama yang lain. Mereka disibukkan dengan urusan dunia semata- mata. Islam hanyalah tinggal pada baka dan nama sahaja. Islam sebagaimana sabda junjungan saw mengkhabarkan kepada kita tentang umat Islam di akhir zaman dengan sabdaanya,

يوشك ان ياتى على الناس زمان لا يبقى من الاسلام الا اسمه ولا يبقى من القران الا رسمه

Ertinya: Telah bersabda Rasulullah saw, hampir akan berlaku suatu zaman di mana tidak tinggallah daripada Islam itu melainkan pada namanya sahaja Islam dan tidak tinggal daripada Quran itu melainkan pada tulisannya sahaja – riwayat Baihaqi

Wujud juga golongan yang tidak mahu berguru, hanya membaca dan menyelidik mengikut tafsiran mereka sendiri. Inilah yang dinamakan oleh Rasululah, mereka yang berguru dengan syaitan.


Golongan yang selamat daripada azab siksa Allah dan mendapat keredhaannya ialah golongan yang mengambil Kalaamullah sebagai panduan hidup. Sunnah Nabinya sebagai acuan dan Para Alim Ulama yang muktabar sebagai huraian. Ijmak dan Qias pula sebagai landasan .


Islam yang dibawa junjungan besar bukan sekadar membaca Yasin di malam Jumaat. Tidak juga sekadar membawa air tawar di bulan Nisfu Syaaban dan tidak juga menjenguk masjid sekadar di bulan puasa atau Hari Raya, atau mempromosi diri kepada jemaah untuk majlis perkahwinan, maka apabila selesai Ramadhan, selesai malam nisfu Syaaban, selesainya majlis kenduri tidak lagi kelihatan mereka yang tersebut ini.


Islam yang dibawa junjungan besar kita bukannya semata- mata berpolitik siang dan malam. Anak isteri dan diri sendiri diabaikan, yang kecil diperbesarkan yang besar diperkecilkan yang belum tentu salahnya telah dianggap salah. Kesemua tindakan lawannya adalah salah dan kesemua tindakan sendiri adalah benar, fitnah memfitnah dan keji mengeji menjadi asam garam, padahal ianya jauh daripada roh Islam yang dibawa oleh junjungan besar kita Nabi Muhammmad saw. Firman Allah Taala,


ولا يجرمنكم شنئان قوم الا تعدلوا اعدلوا هو اقرب للتقوى

Ertinya: Janganlah kebencian mu kepada sesuatu kaum mendorong kamu berlaku tidak adil. Bersikap adillah

kerana adil itu terlebih hampir kepada taqwa - al- maidah -8


Allahu A'lam bissawab..